Basarnas Surabaya Gelar Rapat Koordinasi sekaligus Penyusunan Rencana Kontijensi dengan unsur potensi SAR Malang Raya

Batu - Demi meningkatkan sinergitas dan soliditas dengan unsur potensi SAR yang ada di area Malang Raya, Kantor SAR Surabaya menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang bertempat di Hotel Green Spencer Batu pada Kamis (02/11). Sebanyak 50 peserta terdiri dari TNI POLRI, instansi, stakeholder, dan potensi SAR hadir dalam Rakor yang dilanjutkan dengan Penyusunan Rencana Kontijensi ini.

Dalam sambutan selamat datangnya, PJ Walikota Batu, Drs. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M. berterima kasih karena acara Rakor ini diadakan di Kota Batu. Beliau juga menceritakan pengalamannya saat mengikuti operasi SAR. "Saya mendukung pelaksanaan operasi SAR. Saya pernah ikut ke lokasi saat operasi pencarian orang tenggelam di Coban Talun dan saat saya datang korban ditemukan" imbuhnya.

Pembukaan Rakor ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso, S.E., M.M dan didampingi oleh PJ Walikota Batu, Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi, S.Sos., dan beberapa tamu undangan.

"Dengan Rakor ini diharapkan dapat menjadi sarana atau media konsolidasi antara Kantor SAR Surabaya dengan stakeholder guna menguatkan  kapasitas dan kapabilitas, memperkokoh kerjasama sekaligus kontribusi terhadap penguatan visi BASARNAS yaitu terwujudnya pencarian dan pertolongan yang andal dan efektif." jelas Edy Prakoso dalam sambutannya.

Tiga orang narasumber membawakan materi dalam giat Rakor ini. Mereka berasal dari Korem 083/Baladhika Jaya, BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur, dan Direktorat Operasi Basarnas. Mayor Arh Bambang Riyanto, Kasi Operasi Korem 083/BDJ memaparkan perihal peran Korem dalam setiap operasi SAR, Anung Suprayitno, S.Si., M.Ling. selaku Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur menjelaskan tentang potensi bencana hydrometeorologi di Malang Raya, sedangkan Hari Adi Purnomo, S.H. dari Direktorat Operasi Basarnas memaparkan tentang sistem SAR dalam pelaksanaan operasi SAR. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana kontijensi terkait operasi SAR Kondisi Membahayakan Jiwa Manusia khususnya orang tenggelam di Sungai Brantas Malang. Tujuan disusunnya rencana kontijensi ini adalah untuk mencapai kesepahaman dan kesepakatan antar unsur potensi SAR dalam menjalankan operasi SAR mulai dari tahap menyadari situasi emergency, pelaksanaan upaya pwncarian dan pertolongan hingga debriefing tim SAR Gabungan. Hal ini berguna untuk mewujudkan kesiapsiagaan tim SAR Gabungan yang tidak hanya cepat, namun juga efektif hingga tercipta Quick Action Satu Jiwa Satu Rasa. (hms)