Surabaya, BASARNAS – Tim SAR gabungan kembali berupaya mencari keberadaan enam orang korban tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO yang belum ditemukan. Pada hari ketujuh ini, Kamis (19/6/2024), tim SAR gabungan memaksimalkan pencarian para korban dengan menggunakan tiga Alut laut.
SMC dalam operasi SAR kali ini, Muhamad Hariyadi mengatakan, ketiga Alut laut yang terdiri dari KN SAR 249 Permadi BASARNAS, KN 116 Chundamani KPLP Tanjung Perak dan KP Hiu 09 KKP, telah maksimal melaksanakan upaya pencarian para korban dengan menyisir area seluas 50 mil laut. Namun hingga pencarian diakhiri sekitar pukul 17.00 WIB, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan keenam korban.
Tim Kantor SAR Surabaya, yang diwakili oleh Kasi Operasi dan Siaga, Didit Arie Ristandy selaku OSC (On Scene Coordinator), kemudian melakukan rapat evaluasi pelaksanaan operasi SAR bersama pihak-pihak terkait, seperti Satpolairud Gresik, KSOP Gresik, KKP Tanjung Perak dan Perangkat desa selaku perwakilan keluarga korban yang belum ditemukan.
Hariyadi menjelaskan, dari hasil rapat tersebut, unsur SAR yang terlibat pencarian dan perwakilan keluarga korban bersepakat bahwa operasi SAR terhadap keenam korban dihentikan. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 Pasal 34 ayat 1 yang menyebutkan bahwa jangka waktu pelaksanaan operasi SAR paling lama selama tujuh hari.
Namun demikian, lanjut Hariyadi, apabila suatu saat ditemukan tanda-tanda keberadaan para korban, maka operasi SAR dapat dibuka kembali.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian para korban selama tujuh hari ini, yaitu tim KN SAR 249 Permadi BASARNAS, KPLP Tanjung Perak, KKP, BMKG Maritim Tanjung Perak, Satpolairud Gresik, Syahbandar Gresik, Pos Kamladu Gresik, Satpolairud Bangkalan, Pelindo Gresik, Hujung Galuh Rescue, BPBD kabupaten Gresik, dan nelayan sekitar.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat jatuhnya rumah container di area PHE WWO, pada Selasa (11/6/2024) ini, sebanyak 8 orang korban ditemukan dalam kondisi selamat, 2 orang ditemukan dalam kondisi meninggal, dan 6 orang lainnya belum ditemukan.
Adapun identitas dari keenam orang korban yang belum ditemukan ini diketahui atas nama Aris asal desa Blandongan, kabupaten Gresik; serta lima orang asal desa Kroman, kabupaten Gresik, Abdul Gofar alias Gopek, Moulyono, Wawan, Haris, dan Oji. (Hms)