Malang, BASARNAS - Dimas Febriansa (22), mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang yang hilang terseret banjir saat latihan rafting di Sungai Brantas Malang ditemukan tim SAR gabungan pada Sabtu (15/06) sekitar pukul 16.42 WIB. Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di bawah Jembatan Panarukan Desa Ketapang Sukoharjo, Kecamatan Kepanjen, Malang. Korban yang ditemukan kurang lebih 4km dari lokasi kejadian kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kepanjen untuk tindakan lebih lanjut.
Sebelumnya, Kantor SAR Surabaya mengerahkan satu tim rescue untuk melakukan pencarian atas korban Bersama tim SAR gabungan sejak Jumat (14/06) malam setelah mendapatkan informasi laka air ini. “Kami menerima informasi bahwa sekelompok orang yang sedang latihan rafting tiba-tiba terhempas banjir dan korban atas nama Dimas yang memakai APD rafting lengkap sempat berpegangan pada bambu sebelum akhirnya terhempas arus banjir susulan” jelas Muhamad Hariyadi, S.Sos., Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC) pada operasi pencarian ini.
Upaya pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari tim rescue Kantor SAR (Basarnas) Surabaya, BPBD Kabupaten Malang, Polsek dan Koramil Kepanjen, apparat Kelurahan Curung Rejo, Lintamal, PMI, SAR MTA, Rescue 020, Awangga, SAR Kanjuruhan, JKJT, PPMR, SAR Trenggana, Gimbal Alas, Tagana, Babinsa, Babinkamtibmas, Mapala Forsil, MSR, SAR Bululawang, serta masyarakat sekitar.
Pencarian pada hari kedua, Sabtu (15/06), dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi 4 Search and Rescue Unit (SRU). SRU pertama melakukan penyisiran sungai dari lokasi kejadian hingga DAM Blobo. Dilanjutkan oleh SRU kedua, melakukan penyisiran sungai menggunakan Perahu Karet dari DAM Blobo hingga Sampai SMKI dan SRU tiga penyisiran dari SMKI hingga Jembatan Kedung Pandaringan. Sedangkan SRU 4 melakukan penyisiran darat di sisi sungai. (Hms)