Surabaya, BASARNAS – Kantor SAR Surabaya menyelenggarakan Uji Periodik Kompetensi Tehnis bagi para petugas rescuer (penolong), pada Selasa (14/3/2023) berlokasi di area menara rappeling kantor.
“Uji Kompetensi Tehnis ini bisa menjadi tolok ukur untuk menilai sejauh mana kompetensi para rescuer, meliputi pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja, di bidang pencarian dan pertolongan (SAR)”, kata Muhamad Hariyadi selaku Kepala Kantor SAR Surabaya.
Sebanyak 33 orang petugas rescuer yang bertugas di Kantor SAR Surabaya mengikuti ujian yang diselenggarakan secara periodik setiap tahun ini.
Ada dua jenis kemampuan tehnis SAR yang harus dipraktekkan para peserta di depan tim penguji, yaitu tehnik pertolongan korban di lingkungan ketinggian atau HART (High Angle Rescue Technique), dan Pertolongan Medis Pertama atau MFR (Medical First Responder).
Dalam uji kompetensi tehnis HART, para peserta melalui dua sesi praktek, yaitu membuat 8 simpul dasar dan membuat MAS (Mechanical Advantages System) 3 : 1 dengan menggunakan media quad pod dan larkin rescue frame.
Sementara itu dalam uji kompetensi MFR, para peserta harus mempraktekkan langkah-langkah memberi bantuan hidup dasar atau RJP (Resusitasi Jantung Paru) kepada korban dengan kondisi ada nadi, tapi tidak ada nafasnya.
Selain RJP, para peserta rescuer Kantor SAR Surabaya juga mempraktekkan empat metode pemindahan korban dalam uji kompetensi MFR, meliputi Tarikan Bahu, Tarikan dengan Selimut, Memapah dan Menggendong.
“Semakin tingginya tuntutan BASARNAS terhadap kompetensi para rescuer dalam menjalankan tugas-tugas SAR di lapangan, Kantor SAR Surabaya pun berupaya melaksanakan uji kompetensi, hasil penilaiannya dievaluasi dan kemudian ditindaklanjuti dengan program-program pembinaan internal”, jelas Hariyadi.
Perlu diketahui, Uji Periodik Kemampuan Tehnis ini juga diperuntukkan bagi para rescuer Kantor SAR Surabaya yang bertugas di Pos SAR Trenggalek, Pos SAR Jember, Pos SAR Banyuwangi, dan Unit Siaga SAR Sumenep. (Hms)