Ngawi – Juminem (80) seorang warga desa Sidolaju RT 08 RW 07 ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di Bengawan Solo, kecamatan Widodaren, kabupaten Situbondo, pada Selasa (10/1).
Jenazah korban ditemukan dalam posisi mengapung di sungai, sekitar pukul 11.25 WIB, di lokasi yang berjarak sekitar 7 km dari lokasi kejadian tenggelamnya korban. Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasinya ke darat.
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza mengatakan, jenazah korban kemudian dibawa tim SAR gabungan ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarganya.
Sebelumnya dalam upaya pencarian korban, lanjut Yoni, tim SAR gabungan telah mengerahkan dua SRU air untuk melakukan penyisiran di Bengawan Solo dengan menggunakan dua set perahu karet.
Penyisiran dilakukan dari lokasi kejadian hingga sampai di daerah yang terletak di koordinat 7° 22' 18.62" S 111° 17' 23.53" E. Jarak yang ditempuh dua SRU air ini sekitar 3 km.
Disela penyisiran, SRU air melakukan manuver perahu karet di beberapa lokasi yang dicurigai. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan gelombang air sungai yang besar, yang diharapkan dapat mengangkat benda-benda yang ada di dalam sungai, termasuk posisi korban yang dicurigai ada di dasar sungai.
Untuk mengoptimalkan upaya pencarian, tim SAR gabungan juga mengerahkan beberapa orang personel untuk melakukan pengamatan dari darat di beberapa lokasi yang ada di sepanjang aliran Bengawan Solo.
Dalam proses pengamatan darat ini, personel darat menyebarluaskan informasi kejadian tenggelamnya korban kepada warga yang beraktivitas di sekitar Bengawan Solo.
“Melalui penyebarluasan informasi ini, diharapkan warga memberikan informasi kepada petugas SAR gabungan jika mengetahui keberadaan korban,” ujar Yoni.
Keberhasilan proses pencarian hingga evakuasi korban ini melibatkan peran dari sejumlah pihak, diantaranya tim Pos SAR Trenggalek, BPBD kabupaten Ngawi, Damkar Ngawi, Polsek Widodaren, Koramil Widodaren, SAR Elpeje, SAR Sikathan, SAR MTA, GMR, Rescue Ngawi, warga sekitar serta Potensi SAR Lainnya. (Lib)