Banyuwangi - Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Surabaya mengerahkan 1 tim rescue Pos SAR Banyuwangi menuju Pantai Bangsring untuk melakukan upaya pencarian atas dua korban yang hilang bersama tim SAR gabungan. Sebelumnya tiga orang mencari ikan atas nama Herman (30), Yudi (35), dan Andi (35) dilaporkan hilang setelah sampan yang mereka gunakan untuk mencari ikan terhantam ombak besar pada Senin (21/08) sekitar pukul 18.50 WIB. Herman berhasil menyelamatkan diri sedangkan dua orang lainnya hilang.
Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian dengan membagi tim menjadi 3 SRU. SRU pertama yang beranggotakan 5 personil melakukan pencarian pada sektor A dengan luas area pencarian kurang lebih 300km² menggunakan perahu karet (PK) Basarnas di perairan pantai Bangsring. SRU kedua melalukan penyisiran di sektor B menggunakan RIB Basarnas dengan luas area pencarian kurang lebih 500km². Sedangkan SRU 3 melakukan scanning dengan alat sonar genggam yaitu Aqua Eye kemudian dilanjutkan dengan proses penyelaman.
Pada pencarian hari kedua ini, Selasa (22/08), sekitar pukul 09.45 WIB korban atas nama Yudhi ditemukan tim SAR mengapung berpegangan pada jirigen. Yudhi kemudian dievakuasi dengan jarak 3.5 NM dari LKK dalam keadaan dehidrasi, hipotermia, dan cedera pada bagian tulang belakang. Setelah dievakuasi ke darat, Yudhi kemudian dibawa menuju Puskesmas Wongsorejo.
Selang sekitar 1 jam kemudian, tim penyelam menemukan korban kedua atas nama Andi dalam keadaan meninggal dunia di sekitar LKK pada kedalaman 10m dibawah permukaan air. Andi kemudian dievakuasi menuju RSUD Blambangan menggunakan ambulance Pemuda Al-Irsyad Banyuwangi.
Dengan diketemukannya kedua korban maka operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan tim kembali ke Pos SAR Banyuwangi.
Itulah skenario dari simulasi Latihan SAR Satuan di air yang digelar oleh Kantor Basarnas Surabaya, Selasa (22/08). Latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan pegawai dan ALUT Basarnas saat operasi kecelakaan kapal di Laut ini diadakan sejak Senin (21/08).
Muhamad Hariyadi, S.Sos., Kepala Kantor Basarnas Surabaya menjelaskan pentingnya latihan ini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi personil secara individu maupun tim saat menjalankan operasi SAR. "Kantor SAR Surabaya menjadi salah satu kantor dengan jumlah operasi SAR terbanyak pada tahun 2022 maka dari itu kemampuan SDM pegawai, khususnya rescuer, harus terus ditingkatkan dengan adanya latihan seperti ini" jelas Hariyadi.
Latihan ini ditutup pada Selasa (22/08) sore oleh Hariyadi dengan pesan untuk personil yang terlibat agar tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kemampuannya dalam mendukung pelaksanaan operasi SAR dan bekerja sama dengan unsur potensi SAR yang lain. (hms)