Gresik, BASARNAS - Sabtu (10/08), petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mendapatkan telepon dari salah satu ABK TB Rimau 31 yang meminta bantuan dikarenakan kapal yang mereka tumpangi miring setelah menabrak karang di perairan Bawean, Gresik. Mendapatkan laporan ini, tim siaga mendalami informasi dari ABK tersebut mengenai lokasi dan keadaan nahkoda dan 9 orang ABK TB Rimau 31.
“Hasil dari komunikasi kami saat itu bahwa POB dalam kapal tersebut ada 10 orang dan sudah mengenakan life jacket sembari menunggu bantuan” jelas Didit Arie Ristandy, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya.
Kantor SAR Surabaya menggerakkan KN SAR Permadi dengan 12 orang personil menuju lokasi kejadian di Perairan Bawean, Gresik. KN SAR Permadi lepas tali dari Dermaga Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 12.15 WIB dengan kecepatan rata – rata 15 knots.
Saat dihubungi kembali, ABK TB Rimau 31 menjelaskan bahwa mereka mendapatkan bantuan dari nelayan. Sembilan orang ABK dievakuasi dan dibawa ke Pulau Gili Timur Bawean sedangkan nahkoda TB Rimau 31 menolak untuk meninggalkan kapal tersebut.
Pihak Kantor SAR Surabaya juga berkoordinasi dengan Polair, SROP, dan Kesyahbandaran terkait kejadian ini. Minggu (11/08) pagi, empat orang ABK TB Rimau 31 telah tiba di KUPP Bawean. Dari pertemuan antara tim SAR gabungan dengan ABK TB Rimau 31 diketahui bahwa lima orang ABK TB Rimau yang lain sepakat untuk membuat surat pernyataan menolak untuk dievakuasi. Tim KN SAR Permadi juga berkoordinasi melalui seluler dengan nahkoda TB Rimau 31 namun menolak untuk dievakuasi dan masih berada di kapal.
Hingga berita ini diterbitkan, ABK TB Rimau 31 masih dalam proses pemeriksanaan oleh pihak Syahbandar Bawean. Dengan adanya pernyataan tertulis penolakan evakuasi, KN SAR Permadi bertolak kembali ke Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dari Pelabuhan Umum Bawean pada Senin (12/08) pukul 06.30 WIB. (Hms)