Kediri, BASARNAS – Tim SAR gabungan menemukan keberadaan Djupri (58) di DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas, desa Muneng, kecamatan Purwoasri, kabupaten Kediri, pada Rabu (9/3/2023).
Djupri adalah seorang warga dusun Nglangkup, desa Pojok, yang tenggelam saat mencari ikan di Sungai Brantas, kecamatan Ngantru, kabupaten Tulungagung, pada Selasa (7/3/2023).
Tim SAR gabungan menerima informasi bahwa ada warga desa Muneng yang melihat ada satu jenazah yang mengapung di DAS Brantas. Tim SAR gabungan kemudian menuju ke lokasi yang dimaksud warga untuk melakukan pengecekan.
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza mengatakan, jenazah tersebut ditemukan di lokasi yang berjarak sekitar 54,5 km diukur dari lokasi kejadian tenggelamnya Djupri. Lokasi ini di wilayah kabupaten Kediri yang berbatasan dengan kabu-paten Nganjuk.
Yoni menambahkan, jenazah tersebut kemudian dievakuasi dari sungai dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri guna dilakukan proses identifikasi oleh petugas berwenang bersama dengan pihak keluarga korban.
Setelah melihat ciri-ciri jenazah yang ditemukan tersebut, pihak keluarga berkeyakinan bahwa jenazah tersebut adalah Djupri, anggota keluarga mereka yang sebelumnya hanyut di sungai Brantas.
Sebelumnya dalam upaya pencarian korban, lanjut Yoni, tim SAR gabungan telah mengerahkan 2 SRU air untuk melakukan penyisiran di sungai Brantas dengan menggunakan perahu karet.
SRU air pertama memulai penyisiran dari lokasi kejadian menuju ke daerah penyeberangan perahu Kras, dengan menempuh jarak sekitar 8,5 km. SRU air kedua kemudian melanjutkan penyisiran dari Kras menuju ke daerah penyeberangan dekat Auto 2000 Kediri.
SRU air berupaya melakukan manuver perahu karet agar timbul gelombang air besar di beberapa lokasi yang dicurigai. Gelombang air ini dapat mengangkat benda-benda, termasuk korban, yang diduga posisinya ada di dalam sungai.
Pada saat yang bersamaan, satu SRU darat bergerak melakukan pengamatan di beberapa lokasi di sepanjang DAS Brantas, sambil menyebarluaskan informasi kejadian hilangnya korban kepada warga yang beraktivitas di sekitar sungai.
“Dengan menyebarluaskan informasi kejadian hanyutnya korban ini, diharapkan warga akan memberikan informasi kepada tim SAR gabungan jika melihat posisi korban yang sedang dicari,” kata Yoni.
Sejumlah pihak ikut bekerjasama dalam proses pencarian hingga evakuasi korban ini, diantaranya tim Pos SAR Trenggalek, BPBD kabupaten Tulungagung, Polsek Ngantru, KORAMIL Ngantru, Satpolairud POLRES Trenggalek, Basarta, RESOB, SAR MTA, Pemdes Batokan, warga sekitar dan potensi SAR lainnya. (Hms)