Bojonegoro - Tim SAR gabungan menemukan M Dafa Saputra (3) sudah dalam kondisi meninggal di Bengawan Solo, desa Sranak, kecamatan Trucuk, kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (11/1) sekitar pukul 21.45 WIB.
Jenazah balita asal desa Sranak RT 02 RW 01 yang sebelumnya tenggelam saat menyeberang sungai bersama ayahnya itu, ditemukan di lokasi yang berjarak 900 m dari lokasi kejadian, yaitu di dermaga tambangan di desa Sranak.
Setelah berhasil dievakuasi ke darat melalui tambangan desa Sranak, selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Bojonegoro guna mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh petugas yang berwenang.
Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, Haris Supardi mengatakan, sebanyak dua SRU air telah dikerahkan tim SAR gabungan sebelumnya untuk mencari keberadaan korban di Bengawan Solo.
SRU air satu melakukan penyisiran sejauh 2 km, dari lokasi kejadian menuju ke daerah jembatan Ketek. SRU air dua melakukan penyisiran sejauh 5 km, dari lokasi kejadian menuju ke daerah jembatan Glendeng.
Disela penyisiran, SRU air melakukan manuver perahu karet di beberapa lokasi yang dicurigai. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan gelombang air sungai yang besar, yang diharapkan dapat mengangkat benda-benda yang ada di dalam sungai, termasuk posisi korban yang dicurigai ada di dasar sungai.
Untuk mengoptimalkan upaya pencarian, tim SAR gabungan juga mengerahkan beberapa orang personel untuk melakukan pengamatan dari darat di beberapa lokasi di sepanjang aliran Bengawan Solo yang melintas di kecamatan Trucuk.
Dalam proses pengamatan darat ini, personel darat menyebarluaskan informasi kejadian tenggelamnya korban kepada warga yang beraktivitas di sekitar Bengawan Solo.
Upaya pencarian hingga evakuasi korban ini berhasil berkat kerjasama yang baik sejumlah pihak yang terlibat, diantaranya tim Kantor SAR Surabaya, BPBD kabupaten Bojonegoro, BPBD kabupaten Tuban, Dishub Bojonegoro, Polsek Trucuk, KORAMIL Trucuk, Semar Rescue, SAR MTA, EBR, ORARI, Damkar, LPBI NU, Destana, TAGANA, TSA, warga sekitar dan Potensi SAR lainnya.(Hms)