Senin (20/11), sebanyak 30 orang yang mewakili 15 instansi menghadiri Rapat Koordinasi dalam rangka persiapan pemberdayaan masyarakat bidang pencarian dan pertolongan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Kelima belas instansi tersebut adalah BPBD Lumajang, Dinas Sosial Lumajang, Dinas Kesehatan Lumajang, PVMBG Lumajang, Camat Candipuro, Kepala Desa Sumberwuluh, Kepala Desa Tambahrejo, Kepala Desa Keloposawit, Kepala Desa Tumpang, Kepala Desa Jugosari, IOF, Lumajang Rescue, PMI Lumajang, Relawan Kaki Gunung Semeru, dan Relawan Semeru Candipuro Mandiri. Adapun instansi yang diundang merupakan instansi yang akan turut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dengan metode pemberian pelatihan dan praktek simulasi evakuasi mandiri saat terjadi bencana alam erupsi Gunung Semeru yang diadakan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melalui Kantor SAR Surabaya.
Rapat yang diadakan di Balai Desa Candipuro ini dipimpin oleh Kepala Seksi Sumber Daya Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, M. Zaenal Arifin, S.Pd. Dalam sambutannya Zaenal menjelaskan bahwa Basarnas mengadakan Pemberdayaan ini untuk melengkapi upaya yang telah dilakukan oleh BPBD maupun pemerintah desa untuk memberikan bekal peningkatan kemampuan masyarakat untuk mampu melaksanakan evakuasi mandiri saat erupsi Gunung Semeru.
Ditambahkan oleh Suhardi, S.T., M.Si., pemantau dari Kantor Pusat Basarnas bahwa pemberdayaan masyarakat ini merupakan salah satu giat yang mewujudkan reformasi birokrasi sebagai kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat. "Saya harap masyarakat Desa Sumberwuluh mempunyai kemampuan mandiri ketika terjadi bencana erupsi Gunung Semeru agar saat instansi pemerintah belum bisa mencapai lokasi daerah derdampak, masyarakat bisa tahu apa yang harus dilakukan" imbuhnya.
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, memberikan apresiasi terhadap Basarnas yang mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang pencarian dan pertolongan ini.
"Kami sangat berterima kasih karena Basarnas mengadakan acara seperti ini dan semoga apa yang diberikan oleh Basarnas akan mendapat ridho dan barokah" ujar Wawan. Ia juga menambahkan dengan adanya pelatihan dan praktek simulasi yang akan dilakukan ini bisa menurunkan resiko dampak bencana.
Pemberdayaan Masyarakat ini akan dibuka pada hari Selasa (21/11) dengan mengundang 100 warga dari Desa Sumberwuluh, Desa Tambahrejo, Desa Keloposawit, Desa Tumpang, dan Desa Jugosari serta tamu undangan lainnya. Acara akan dillanjutkan dengan pemberian pelatihan kepada 30 peserta yang akan menjadi pioneer SAR. Mereka akan diberi bekal kemampuan dasar SAR sedangkan praktek simulasi evakuasi mandiri oleh masyarakat akan dilaksanakan pada Rabu (22/11). (hms)