Ngawi – Sebanyak 210 orang warga kabupaten Ngawi dievakuasi tim SAR gabungan dari tempat tinggal mereka, pada Jumat (8/3). Mereka merupakan warga dari dua kecamatan di kabupaten Ngawi, yaitu kecamatan Kwadungan dan kecamatan Geneng, yang terdampak bencana banjir akibat luapan air Bengawan Madiun.

Daerah di kecamatan Kwadungan yang terdampak banjir, yaitu di desa Kedung, dengan ketinggian air yang bervariasi, di kisaran satu hingga tiga meter. Di kecamatan Geneng, ada empat daerah yang terdampak banjir, dengan ketinggian rata-rata satu hingga dua meter. Empat daerah ini, yaitu desa Kedung, desa Kresikan, desa Dempel dan dusun Gunting.

Komandan tim operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, Gian Ery mengatakan, 210 orang tersebut terdiri dari 70 orang warga desa Kresikan, 100 orang warga desa Kraseman, 23 orang warga desa Dempel, 6 orang warga Kedung, 6 orang warga desa Kedung Glagah dan 5 orang warga desa Gunting.

Ery menambahkan, warga yang dievakuasi, meliputi Lansia, ibu-ibu, anak-anak dan juga bayi. Ada juga warga yang enggan dievakuasi karena merasa khawatir tidak terjamin kebutuhan hidupnya. Selain itu, alasan yang membuat mereka enggan dievakuasi, yaitu karena mereka yakin banjir akan segera surut.

Tim SAR gabungan sempat mengevakuasi beberapa orang warga yang menderita sakit, agar dapat dibawa ambulance ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan medis.

Proses evakuasi dilakukan tim SAR gabungan dari pagi hingga petang berjalan cukup lancar. Namun banyaknya warga yang menonton banjir ini sempat menjadi kendala.

Dalam upaya membantu evakuasi warga kabupaten Ngawi yang terdampak bencana banjir ini, Kantor SAR Surabaya mengerahkan tiga tim operasi, dua tim diberangkatkan dari Kantor SAR Surabaya dan satu tim lainnya dari Pos SAR Trenggalek. Masing-masing tim terdiri dari enam orang personel

Selain tim operasi Kantor SAR Surabaya, upaya evakuasi para warga terdampak banjir ini juga melibatkan peran serta dari unsur SAR gabungan, diantaranya KODIM 0805 Ngawi, Polres Ngawi, Polsek Geneng, Polsek Paron, Polsek Kedung Glagah, BPBD kabupaten Ngawi, SAR MTA Ngawi, SAR SIkatan, serta perangkat kecamatan terdampak.

Sejumlah peralatan SAR digunakan untuk mendukung kelancaran proses evakuasi, di-antaranya perahu karet yang dilengkapi dengan mesin Mopel (Motor Tempel) dan dayung, jaket pelampung, peralatan medis, HT (Handy Talky), APD (Alat Pelindung Diri) seperti helm serta peralatan pendukung lainnya.

Berdasarkan keterangan dari warga, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di kabupaten Ngawi ini terjadi pada Rabu (6/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, banjir ini juga diakibatkan oleh luapan Bengawan Madiun.

Hingga berita ini dikabarkan, tim SAR gabungan masih melakukan upaya evakuasi secara bergantian terhadap warga di beberapa desa yang terdampak banjir. (Lib)